Jenis-jenis Data Berdasarkan Skala Pengukuran
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari pengamatan atau pengukuran. Data dalam penelitian sering digunakan untuk mendukung argumen dan hipotesis, serta untuk membuat kesimpulan. Ada beberapa jenis data yang digunakan dalam penelitian, dan salah satu cara untuk mengelompokkannya adalah berdasarkan skala pengukurannya.
Skala pengukuran adalah cara untuk menentukan jenis data yang diperoleh dari pengamatan atau pengukuran yang dilakukan. Berikut ini adalah beberapa jenis data berdasarkan skala pengukurannya.
Skala Nominal
Skala nominal adalah skala pengukuran
yang paling dasar, di mana data hanya dapat diurutkan secara kategori atau
kelas. Contoh dari data skala nominal adalah jenis kelamin, warna rambut,
agama, atau jenis kendaraan. Data skala nominal tidak dapat dihitung atau
diukur secara matematis, sehingga hanya dapat dianalisis dengan metode
deskriptif seperti mode, persentase, atau frekuensi.
Contoh Data Skala Nominal
No |
Jenis Kelamin |
1 |
Laki-laki |
2 |
Perempuan |
3 |
Laki-laki |
4 |
Perempuan |
5 |
Laki-laki |
Tabel di atas menunjukkan data jenis
kelamin responden dalam bentuk skala nominal. Responden diurutkan berdasarkan
jenis kelamin yaitu laki-laki atau perempuan. Data ini hanya bisa dihitung
dengan menggunakan metode deskriptif seperti mode atau persentase.
Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala pengukuran
yang mengurutkan data dalam kategori berdasarkan tingkatannya. Data skala
ordinal memiliki urutan atau rangking, tetapi tidak memiliki jarak atau ukuran
antar kategori. Contoh data skala ordinal adalah peringkat film, tingkat
pendidikan, atau status sosial. Data skala ordinal dapat dihitung secara
matematis dengan menggunakan metode statistik non-parametrik seperti uji
Mann-Whitney atau uji Wilcoxon.
Contoh Data Skala Ordinal
No |
Tingkat Pendidikan |
1 |
SD |
2 |
SMP |
3 |
SMA |
4 |
D3 |
5 |
S1 |
Tabel di atas menunjukkan data
tingkat pendidikan responden dalam bentuk skala ordinal. Responden diurutkan
berdasarkan tingkat pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan
tinggi. Data ini memiliki urutan atau rangking, tetapi tidak memiliki jarak
atau ukuran antar kategori.
Skala Interval
Skala interval adalah skala
pengukuran yang memiliki jarak atau interval yang sama antar kategori, tetapi
tidak memiliki titik nol yang absolut. Contoh data skala interval adalah suhu
dalam derajat Celsius atau Fahrenheit, waktu dalam satuan jam, menit, atau
detik, atau skor tes.
Contoh Skala Interval
No |
Suhu (C) |
1 |
22 |
2 |
24 |
3 |
26 |
4 |
28 |
5 |
30 |
Tabel di atas menunjukkan data suhu
dalam derajat Celsius dalam bentuk skala interval. Data ini memiliki jarak atau
interval yang sama antar kategori, tetapi tidak memiliki titik nol yang
absolut. Data skala interval dapat dihitung secara matematis menggunakan metode
statistik parametrik seperti uji t-tes atau ANOVA.
Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran
yang memiliki titik nol yang absolut dan memiliki jarak atau interval yang sama
antar kategori. Contoh data skala rasio adalah tinggi badan, berat badan, atau
usia.
Dalam penelitian, pemilihan jenis
data yang sesuai dengan pertanyaan penelitian atau hipotesis sangat penting.
Misalnya, jika penelitian ingin menguji perbedaan dalam suhu rata-rata antara
dua kelompok, maka data yang dikumpulkan harus berupa data skala interval atau
rasio. Namun, jika penelitian hanya ingin mengetahui jenis kelamin atau agama
responden, maka data skala nominal sudah cukup. Oleh karena itu, penting bagi
peneliti untuk memahami jenis data yang digunakan dalam penelitian dan memilih
jenis data yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Contoh Skala Rasio
No |
Berat Badan (kg) |
Tinggi Badan (cm) |
1 |
70 |
170 |
2 |
60 |
165 |
3 |
80 |
180 |
4 |
55 |
160 |
5 |
75 |
175 |
Tabel di atas menunjukkan data berat
badan dan tinggi badan responden dalam bentuk skala rasio. Data ini memiliki
titik nol yang absolut dan memiliki jarak atau interval yang sama antar
kategori. Data skala rasio dapat dihitung secara matematis menggunakan metode
statistik parametrik seperti regresi linear atau analisis regresi.
Karakteristik Masing-masing Skala
Skala Nominal
- Skala nominal adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengelompokkan data ke dalam kategori yang tidak memiliki urutan atau tingkatan.
- Tidak ada hubungan urutan antara kategori.
- Pengukuran dengan skala nominal hanya mengidentifikasi kategori, dan tidak dapat mengukur perbedaan atau jarak antara kategori.
- Tidak ada hubungan kuantitatif antara kategori.
- Contoh skala nominal adalah jenis kelamin, agama, status perkawinan, dan jenis pekerjaan.
Skala Ordinal
- Skala ordinal adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengelompokkan data ke dalam kategori yang memiliki urutan atau tingkatan.
- Kategori pada skala ordinal memiliki relasi ordinal, yaitu kategori satu lebih rendah atau lebih tinggi dari kategori lain.
- Namun, jarak atau interval antara kategori pada skala ordinal tidak sama, dan tidak dapat diukur dengan akurat.
- Contoh skala ordinal adalah kelas sosial, pendidikan, dan tingkat kepuasan.
Skala Interval
- Skala interval adalah skala pengukuran yang memiliki jarak atau interval yang sama antar kategori.
- Kategori pada skala interval memiliki hubungan interval, yaitu jarak antara kategori dapat diukur dengan akurat.
- Namun, skala interval tidak memiliki titik nol absolut, dan titik nol pada skala interval hanya merupakan titik acuan atau titik nol yang dibuat oleh pengguna.
- Contoh skala interval adalah suhu dalam skala Celsius dan Fahrenheit.
Skala Rasio
- Skala rasio adalah skala pengukuran yang memiliki jarak atau interval yang sama antar kategori dan memiliki titik nol yang absolut.
- Titik nol pada skala rasio mewakili nilai nol yang mutlak, sehingga dapat digunakan untuk melakukan perhitungan statistik rasio dan persentase.
- Contoh skala rasio adalah berat badan, tinggi badan, dan usia.
Dalam memilih skala
pengukuran yang tepat, perlu dipertimbangkan tujuan pengukuran, jenis data yang
diukur, dan metode analisis yang akan digunakan. Setiap skala pengukuran
memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga pemilihan skala yang tepat sangat
penting untuk memastikan akurasi hasil pengukuran dan analisis yang dilakukan.
Suhuuu
BalasHapus