Cara Menghitung Koefisien Korelasi Pearson Pengertian dan Contoh Kasus
Koefisien korelasi Pearson merupakan salah satu metode statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan linier antara dua variabel. Dalam penelitian, koefisien korelasi Pearson sering digunakan untuk mengevaluasi seberapa kuat hubungan antara dua variabel yang berbeda. Dalam hal ini, koefisien korelasi Pearson dapat digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Metode ini dinamakan Pearson karena dikembangkan oleh seorang ilmuwan bernama Karl Pearson pada akhir abad ke-19.
Outline Artikel
Koefisien
korelasi Pearson adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk
mengukur hubungan linier antara dua variabel. Korelasi Pearson merupakan ukuran
seberapa dekat hubungan antara dua variabel, yang dinyatakan dalam angka antara
-1 hingga 1. Jika angka korelasi Pearson mendekati 1, maka hubungan antara dua
variabel cenderung positif dan semakin kuat, sedangkan jika angka korelasi
Pearson mendekati -1, maka hubungan antara dua variabel cenderung negatif dan
semakin kuat. Jika angka korelasi Pearson mendekati 0, maka hubungan antara dua
variabel dianggap tidak ada hubungan yang signifikan.
Kriteria Korelasi Pearson
Berikut
adalah kriteria dari nilai korelasi yang dihasilkan
1. Korelasi lemah: Jika nilai korelasi
Pearson berkisar antara 0 hingga 0,3, maka hubungan antara kedua variabel
dianggap lemah atau tidak signifikan.
2. Korelasi sedang: Jika nilai
korelasi Pearson berkisar antara 0,3 hingga 0,7, maka hubungan antara kedua
variabel dianggap sedang.
3. Korelasi kuat: Jika nilai
korelasi Pearson berkisar antara 0,7 hingga 1, maka hubungan antara kedua
variabel dianggap kuat.
(Sumber:
Webster, A.L. & Hughes, R.E. (2014). Statistik Terapan untuk Bisnis dan
Ekonomi, Edisi Ke-6. Jakarta: Salemba Empat)
Dengan
menggunakan kriteria ini, dapat diketahui seberapa kuat hubungan antara dua
variabel berdasarkan nilai koefisien korelasi Pearson yang diperoleh. Namun,
penting juga untuk diingat bahwa kriteria ini bukanlah aturan baku dan dapat
berbeda-beda tergantung pada konteks dan tujuan analisis yang dilakukan.
Rumus koefisien korelasi Pearson
Berikut adalah rumus koefisien
korelasi Pearson
Di mana:
- r adalah
koefisien korelasi Pearson
- n adalah jumlah
pasangan data
- Σxy
adalah jumlah produk antara setiap nilai X dan nilai Y
- Σx
dan Σy
adalah jumlah nilai X dan Y
- Σx^2
dan Σy^2
adalah jumlah kuadrat nilai X dan Y
Koefisien
Korelasi Pearson adalah alat statistik yang digunakan untuk mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel yang memiliki hubungan linier. Koefisien ini hanya
berlaku untuk hubungan linier dan tidak berlaku untuk hubungan non-linier.
Jadi, jika nilai koefisien korelasi Pearson bernilai 0, artinya tidak ada
hubungan linier antara kedua variabel tersebut. Namun, perlu diingat bahwa
meskipun tidak terdapat hubungan linier, belum tentu tidak ada hubungan lain
yang tidak linier antara kedua variabel tersebut.
Selain
itu, penting juga untuk diketahui bahwa nilai koefisien korelasi Pearson
menggambarkan hubungan timbal balik antara kedua variabel. Ini berarti bahwa
nilai koefisien korelasi Pearson menggambarkan seberapa kuat hubungan antara
kedua variabel, bukan berarti bahwa variabel independen (X) mempengaruhi
variabel dependen (Y) atau sebaliknya. Untuk mengetahui hubungan sebab-akibat
antara kedua variabel, perlu digunakan analisis regresi yang lebih kompleks.
Contoh Kasus
Contoh 1
Contoh
kasus yang dapat digunakan adalah hubungan antara tinggi badan dengan berat
badan seseorang. Data dapat diperoleh dengan mengukur tinggi badan dan berat
badan dari sekelompok orang. Misalnya, kita ingin mengetahui apakah terdapat
hubungan linier antara tinggi badan dan berat badan pada 10 orang dengan data
sebagai berikut:
x |
y |
160 |
60 |
165 |
65 |
170 |
70 |
175 |
75 |
180 |
80 |
185 |
85 |
190 |
90 |
195 |
95 |
200 |
100 |
205 |
105 |
Tabel
Penyelesaian
Untuk
mempermudah penyelesaian, buat dan hitunglah tabel tabel seperti dibawah ini,
sehingga mempermudah perhitungan
x |
y |
xy |
x^2 |
y^2 |
160 |
60 |
9600 |
25600 |
3600 |
165 |
65 |
10725 |
27225 |
4225 |
170 |
70 |
11900 |
28900 |
4900 |
175 |
75 |
13125 |
30625 |
5625 |
180 |
80 |
14400 |
32400 |
6400 |
185 |
85 |
15725 |
34225 |
7225 |
190 |
90 |
17100 |
36100 |
8100 |
195 |
95 |
18525 |
38025 |
9025 |
200 |
100 |
20000 |
40000 |
10000 |
205 |
105 |
21525 |
42025 |
11025 |
∑x
= 1800 |
∑y
= 750 |
∑xy
= 143375 |
∑x^2
= 342875 |
∑y^2
= 60550 |
Langkah-langkah
perhitungan:
- Hitung jumlah (Σ) dari setiap variabel (x, y), xy,
x^2, dan y^2
- Masukkan nilai-nilai ke dalam
tabel penyelesaian.
- Hitung jumlah (Σ) dari kolom yang telah
ditentukan.
- Hitung koefisien korelasi dengan
rumus:
Jadi, nilai koefisien korelasi Pearson (r) antara tinggi badan dan berat badan pada 10 orang adalah 0.9296, yang menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara keduanya. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi seseorang, maka berat badannya juga cenderung lebih berat.
Contoh 2
Contoh kasus lain yang dapat
digunakan adalah hubungan antara jumlah pendapatan dengan uang saku anak. Peneliti
ingin mengetahui apakah ada hubungan linier antara jumlah pendapatannya dengan
uang saku anak per hari. Berikut adalah data yang diperoleh dari 10 minggu
terakhir:
X (Uang saku per hari) 000 Rp |
Y (Pendapatan
Per hari) 000
Rp |
10 |
100 |
15 |
120 |
20 |
140 |
25 |
160 |
30 |
180 |
35 |
200 |
40 |
220 |
45 |
240 |
50 |
260 |
55 |
280 |
Tabel
Penyelesaian
Untuk
mempermudah penyelesaian, buat dan hitunglah tabel tabel seperti dibawah ini,
sehingga mempermudah perhitungan
x |
y |
xy |
x^2 |
y^2 |
10 |
100 |
1000 |
100 |
10000 |
15 |
120 |
1800 |
225 |
14400 |
20 |
140 |
2800 |
400 |
19600 |
25 |
160 |
4000 |
625 |
25600 |
30 |
180 |
5400 |
900 |
32400 |
35 |
200 |
7000 |
1225 |
40000 |
40 |
220 |
8800 |
1600 |
48400 |
45 |
240 |
10800 |
2025 |
57600 |
50 |
260 |
13000 |
2500 |
67600 |
55 |
280 |
15400 |
3025 |
78400 |
∑x
= 325 |
∑y
= 1900 |
∑xy
= 70000 |
∑x^2
= 12625 |
∑y^2
= 394000 |
Langkah-langkah
perhitungan:
- Hitung jumlah (Σ) dari setiap variabel (x, y), xy,
x^2, dan y^2
- Masukkan nilai-nilai ke dalam
tabel penyelesaian.
- Hitung jumlah (Σ) dari kolom yang telah
ditentukan.
- Hitung koefisien korelasi dengan rumus:
Jadi, nilai koefisien korelasi Pearson (r) antara uang saku anak dan pendapatan per hari 10 orang adalah 1, yang menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara keduanya. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi pendapatan orang tua, maka semakin banyak uang saku anak.
Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Koefisien Korelasi Pearson Pengertian dan Contoh Kasus"