Apa itu Ukuran kemencengan (skewness) Menceng Kanan, Menceng Kiri, Netral
Dalam statistika, kemencengan atau skewness merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur bentuk distribusi suatu data. Kemencengan mengindikasikan seberapa simetris atau tidak simetris distribusi data. Ketika suatu distribusi data simetris, maka nilai mean, median, dan modus akan sama. Namun, jika distribusi data tidak simetris, maka nilai mean, median, dan modus akan berbeda.
Outline Artikel
Pemahaman tentang konsep kemencengan sangat penting dalam analisis statistik dan pemodelan data karena hal ini dapat mempengaruhi hasil interpretasi dari data yang dianalisis. Misalnya, ketika data memiliki kemencengan positif, maka nilai rata-rata atau mean cenderung lebih besar daripada median. Hal ini dapat mempengaruhi interpretasi dari data karena nilai rata-rata yang tinggi dapat menyesatkan dalam menentukan keputusan.
Oleh karena
itu, pemahaman tentang kemencengan sangat penting dalam analisis statistik dan
pemodelan data. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang jenis-jenis
kemencengan, penjelasan dari masing-masing jenis kemencengan, serta cara
perhitungan menggunakan koefisien Karl Pearson dan moment ketiga.
Dengan
memahami konsep kemencengan dan cara mengukurnya, diharapkan pembaca dapat
lebih mudah dalam melakukan analisis data dan pemodelan statistik. Dalam
lanjutan artikel ini, kita akan membahas secara lebih rinci tentang jenis-jenis
kemencengan dan cara mengukurnya.
Jenis-jenis Kemencengan
Kemencengan atau skewness adalah salah satu parameter
penting dalam statistika yang digunakan untuk mengukur bentuk distribusi suatu
data. Kemencengan mengindikasikan seberapa simetris atau tidak simetris
distribusi data.
Berikut adalah jenis-jenis kemencengan yang perlu kita
ketahui:
Positive
skewness atau kemencengan positif
Kemencengan positif terjadi ketika ekor distribusi data
lebih panjang di sebelah kanan atau nilai-nilai ekstrim lebih banyak terkumpul
di sebelah kanan dari nilai tengah atau median. Artinya, distribusi data
memiliki puncak yang lebih rendah dan nilai ekstrim yang lebih tinggi. Sebagai
contoh, kita dapat mengambil contoh sebaran data penghasilan masyarakat di
sebuah negara. Kita dapat mengamati bahwa sedikit orang yang memiliki
pendapatan sangat tinggi, tetapi sebagian besar orang memiliki pendapatan yang
relatif rendah. Distribusi data penghasilan masyarakat ini memiliki kemencengan
positif. Beberapa litelatur menyebut kemencengan positif dengan sebutan menceng
kanan.
Distribusi
simetris atau kemencengan netral
Distribusi simetris atau kemencengan netral terjadi ketika
data terdistribusi secara merata dan simetris di sekitar nilai tengah atau
median. Artinya, tidak ada nilai ekstrim yang lebih banyak terkumpul di salah
satu sisi dari nilai tengah atau median. Contoh dari distribusi simetris ini
adalah data tinggi badan manusia yang terdistribusi secara merata di sekitar
nilai tengah.
Negative
skewness atau kemencengan negatif
Kemencengan negatif terjadi ketika ekor distribusi data
lebih panjang di sebelah kiri atau nilai-nilai ekstrim lebih banyak terkumpul
di sebelah kiri dari nilai tengah atau median. Artinya, distribusi data memiliki
puncak yang lebih tinggi dan nilai ekstrim yang lebih rendah. Sebagai contoh,
kita dapat mengambil contoh sebaran data nilai tes masuk universitas. Kita
dapat mengamati bahwa sebagian besar peserta mendapatkan nilai yang cukup
tinggi, tetapi sedikit peserta yang mendapatkan nilai sangat rendah. Distribusi
data nilai tes masuk universitas ini memiliki kemencengan negatif. Beberapa litelatur
menyebut kemencengan negaitf dengan sebutan menceng kiri
Cara Perhitungan Kemencengan
Kemencengan dapat dihitung menggunakan dua cara yaitu dengan
menggunakan koefisien Karl Pearson dan moment ketiga. Kedua cara ini dapat
memberikan hasil yang sama jika dilakukan dengan benar. Berikut ini penjelasan
mengenai cara perhitungan kemencengan menggunakan kedua metode tersebut.
Menggunakan
Koefisien Karl Pearson
Koefisien Karl Pearson adalah salah satu ukuran statistik
yang digunakan untuk mengukur tingkat kemencengan suatu distribusi. Koefisien
ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
dimana:
- Sk
adalah koefisien kemencengan (skewness)
- μ adalah nilai rata-rata (mean)
- Mod
adalah Modus
- Med
adalah Media
- σ adalah simpangan baku (standard
deviation)
Jika hasil koefisien tersebut lebih besar dari nol, maka
distribusi data tersebut memiliki kemencengan positif (menceng kanan).
Sedangkan jika koefisien tersebut lebih kecil dari nol, maka distribusi data
tersebut memiliki kemencengan negative (menceng kiri). Jika koefisien tersebut
sama dengan nol, maka distribusi data tersebut memiliki kemencengan netral.
Menggunakan
Moment Ketiga
Moment ketiga adalah salah satu metode yang digunakan untuk
menghitung kemencengan suatu distribusi. Moment ketiga dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
dimana:
- X
adalah variabel acak
- X bar adalah nilai
rata-rata (mean)
- S adalah simpangan
baku sampel
- σ adalah simpangan baku (standard
deviation)
- n
adalah jumlah sampel
Jika hasil moment ketiga tersebut lebih besar dari nol, maka
distribusi data tersebut memiliki kemencengan positif (menceng kanan).
Sedangkan jika hasil moment ketiga tersebut lebih kecil dari nol, maka
distribusi data tersebut memiliki kemencengan negative (menceng kiri). Jika
hasil moment ketiga tersebut sama dengan nol, maka distribusi data tersebut
memiliki kemencengan netral.
Dalam prakteknya, cara perhitungan kemencengan dengan
menggunakan koefisien Karl Pearson lebih banyak digunakan dibandingkan dengan
moment ketiga karena rumusnya yang lebih sederhana dan mudah diaplikasikan pada
software statistik. Namun, penting untuk memahami kedua cara perhitungan
tersebut agar dapat memilih metode yang tepat sesuai dengan kebutuhan analisis
data yang dilakukan.
Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan tentang kemencengan adalah
pemahaman yang baik tentang konsep ini penting dalam analisis statistik dan
pemodelan data. Dalam menentukan teknik yang tepat untuk mengukur kemencengan,
kita perlu mempertimbangkan jenis data yang dianalisis. Kemudian, mengetahui
jenis kemencengan pada suatu distribusi data akan membantu dalam memilih model
statistik yang sesuai.
Kemencengan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
kemencengan positif, distribusi simetris, dan kemencengan negatif. Kemudian,
ada dua cara yang umum digunakan untuk mengukur kemencengan yaitu menggunakan
koefisien Karl Pearson dan moment ketiga.
Pengukuran kemencengan yang tepat akan membantu kita dalam
memahami karakteristik distribusi data yang kita miliki, sehingga kita dapat
memilih model statistik yang sesuai untuk menganalisis data tersebut. Oleh
karena itu, pemahaman yang baik tentang konsep kemencengan sangat penting dalam
analisis statistik dan pemodelan data.
Posting Komentar untuk "Apa itu Ukuran kemencengan (skewness) Menceng Kanan, Menceng Kiri, Netral"