Pengertian Perbedaan dan Contoh Variabel Diskrit dan Kontinu
Outline Artikel
- Variabel Diskrit
- Variabel Kontinu
- Perbedaan antara Variabel Diskrit dan Variabel Kontinu
- Contoh Variabel Diskrit dan Variabel Kontinu
- Kesimpulan
Variabel Diskrit
Variabel diskrit adalah jenis variabel yang hanya bisa
mengambil nilai-nilai terbatas atau terhitung. Artinya, variabel ini hanya
dapat mengambil nilai-nilai tertentu dan tidak ada nilai di antara dua nilai
tersebut. Contoh umum dari variabel diskrit adalah jumlah anak dalam sebuah
keluarga, jumlah karyawan dalam sebuah perusahaan, atau hasil lempar dadu.
Variabel diskrit umumnya berhubungan dengan bilangan bulat, seperti 0, 1, 2, 3,
dan seterusnya.
Perbedaan utama variabel diskrit adalah bahwa ada batas-batas
yang jelas antara satu nilai dan nilai berikutnya. Misalnya, jika kita
berbicara tentang jumlah anak dalam sebuah keluarga, tidak mungkin memiliki 2,5
anak. Jumlah anak dalam keluarga hanya bisa berupa bilangan bulat. Selain itu,
variabel diskrit umumnya dapat dihitung dalam jumlah yang terbatas atau
terhitung.
Variabel Kontinu
Variabel kontinu adalah jenis variabel yang bisa mengambil
nilai-nilai dalam rentang kontinu. Artinya, variabel ini dapat mengambil nilai
apa pun di antara dua titik dalam rentang tertentu. Contoh umum dari variabel
kontinu adalah tinggi badan, berat badan, atau suhu. Variabel kontinu bisa
memiliki nilai desimal dan dapat diukur dengan menggunakan skala yang kontinu.
Perbedaan utama variabel kontinu adalah bahwa tidak ada
batasan yang jelas antara satu nilai dan nilai berikutnya. Misalnya, dalam
kasus tinggi badan, seseorang bisa memiliki tinggi 165 cm, 165,5 cm, atau
165,75 cm. Variabel kontinu tidak terbatas pada bilangan bulat atau nilai-nilai
terhitung, melainkan mencakup seluruh rentang nilai yang mungkin.
Perbedaan antara Variabel Diskrit dan Variabel Kontinu
Perbedaan utama antara variabel diskrit dan variabel kontinu
adalah pada jenis nilai yang dapat diambil oleh masing-masing variabel.
Variabel diskrit memiliki nilai-nilai terbatas atau terhitung, sedangkan
variabel kontinu memiliki rentang nilai yang kontinu.
Selain itu, variabel diskrit dapat dihitung secara terbatas
atau terhitung, sedangkan variabel kontinu memungkinkan pengukuran dalam skala
yang kontinu. Variabel diskrit seringkali berhubungan dengan bilangan bulat,
sedangkan variabel kontinu bisa memiliki nilai desimal atau pecahan.
Contoh Variabel Diskrit dan Variabel Kontinu
Berikut ini adalah beberapa contoh variabel diskrit dan
variabel kontinu:
Contoh variabel diskrit:
- Jumlah karyawan dalam sebuah perusahaan.
- Jumlah anak dalam sebuah keluarga.
- Jumlah orang yang hadir dalam sebuah pertemuan.
Contoh variabel kontinu:
- Tinggi badan seseorang.
- Berat badan seseorang.
- Suhu udara pada suatu waktu.
Dalam contoh-contoh di atas, variabel diskrit memiliki
batasan-batasan pada nilai-nilai yang dapat diambil, sementara variabel kontinu
mencakup seluruh rentang nilai yang mungkin.
Contoh lain beserta penjelasan untuk variabel
diskrit
Berikut ini
adalah contoh variabel diskrit untuk masing-masing jenis data: nominal,
ordinal, skala, dan ratio, beserta penjelasan mengapa mereka masuk ke dalam
contoh tersebut.
Variabel Diskrit untuk Data
Nominal:
Contoh:
Jenis Kelamin (Laki-laki, Perempuan)
Penjelasan:
Variabel jenis kelamin termasuk dalam data nominal karena nilainya hanya
merepresentasikan kategori atau label yang tidak memiliki urutan atau tingkatan
yang dapat diurutkan. Kategori "Laki-laki" dan "Perempuan"
adalah dua kategori yang terpisah dan tidak dapat diurutkan secara berarti.
Variabel Diskrit untuk Data
Ordinal:
Contoh:
Tingkat Pendidikan (SD, SMP, SMA, Sarjana, Magister, Doktor)
Penjelasan:
Variabel tingkat pendidikan termasuk dalam data ordinal karena nilainya
menggambarkan tingkatan atau urutan yang dapat diurutkan. Meskipun tidak ada
jarak yang sama antara kategori pendidikan, tetapi ada tingkatan yang jelas
dari pendidikan paling rendah (SD) hingga pendidikan paling tinggi (Doktor).
Variabel Diskrit untuk Data
Skala:
Contoh:
Jumlah Buku dalam Rak (0, 1, 2, 3, ...)
Penjelasan:
Variabel jumlah buku dalam rak termasuk dalam data skala diskrit karena nilainya
menggambarkan jumlah yang dapat dihitung secara terbatas atau terhitung. Setiap
nilai mewakili jumlah buku yang ada dalam rak dan dapat dihitung dalam bilangan
bulat.
Variabel Diskrit untuk Data
Ratio:
Contoh:
Jumlah Anak dalam Keluarga (0, 1, 2, 3, ...)
Penjelasan:
Variabel jumlah anak dalam keluarga termasuk dalam data ratio diskrit karena
nilainya mewakili kuantitas yang dapat dihitung dan memiliki titik nol yang
bermakna. Nol anak berarti tidak ada anak dalam keluarga, sedangkan nilai-nilai
positif lainnya menunjukkan jumlah anak yang ada.
Penting
untuk memahami bahwa klasifikasi ini adalah contoh umum, dan beberapa variabel
dapat memiliki karakteristik yang tumpang tindih atau berada di antara jenis
data yang berbeda. Penting juga untuk mempertimbangkan konteks dan sifat
sebenarnya dari variabel tersebut saat mengklasifikasikannya ke dalam jenis
data yang sesuai.
Kesimpulan
Variabel diskrit dan variabel kontinu adalah dua jenis variabel yang digunakan dalam metode statistika. Variabel diskrit memiliki nilai-nilai terbatas atau terhitung, sementara variabel kontinu memiliki rentang nilai yang kontinu. Perbedaan utama antara keduanya adalah pada jenis nilai yang dapat diambil dan cara pengukurannya. Dalam menganalisis data, penting untuk memahami jenis variabel yang digunakan agar dapat memilih metode statistika yang tepat.
Posting Komentar untuk "Pengertian Perbedaan dan Contoh Variabel Diskrit dan Kontinu"