Probability Sampling vs Nonprobability Sampling: Mana yang Lebih Tepat?
Dalam statistik, pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah elemen dari populasi untuk mewakili populasi tersebut. Sampel yang diambil haruslah representatif dari populasi, sehingga dapat digunakan untuk membuat inferensi tentang populasi.
Outline Artikel
Ada dua jenis sampling utama, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling.
Probability Sampling
Probability sampling adalah jenis
sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap elemen populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Dengan kata lain, setiap elemen populasi
memiliki peluang yang sama untuk menjadi bagian dari sampel. Singkatnya
Probability sampling memiliki
beberapa keunggulan, yaitu:
- Sampel yang diambil lebih representatif dari populasi.
- Hasil penelitian yang didasarkan pada sampel probability sampling lebih dapat diandalkan.
Ada beberapa jenis probability
sampling, yaitu:
Simple random sampling (SRS)
SRS adalah jenis probability sampling
yang paling sederhana. Dalam SRS, setiap elemen populasi memiliki peluang yang
sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Contoh SRS:
Seorang peneliti
ingin mengetahui rata-rata tingkat kepuasan pelanggan terhadap produknya.
Peneliti memiliki daftar data pelanggan sebanyak 1.000 orang. Peneliti kemudian
menggunakan program komputer untuk memilih 100 orang secara acak dari daftar
tersebut.
Stratified random sampling
Stratified random sampling adalah
jenis probability sampling yang membagi populasi menjadi beberapa strata
berdasarkan karakteristik tertentu. Setiap strata kemudian diambil sampel
secara acak.
Contoh stratified random sampling:
Seorang peneliti
ingin mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap produknya berdasarkan
usia. Peneliti membagi populasi menjadi dua strata, yaitu pelanggan berusia di
bawah 30 tahun dan pelanggan berusia di atas 30 tahun. Setiap strata kemudian
diambil sampel secara acak.
Cluster random sampling
Cluster random sampling adalah jenis
probability sampling yang membagi populasi menjadi beberapa cluster. Setiap
cluster kemudian diambil sampel secara acak.
Contoh cluster random sampling:
Seorang peneliti
ingin mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap produknya di lima kota
besar di Indonesia. Peneliti membagi lima kota tersebut menjadi beberapa
cluster. Setiap cluster kemudian diambil sampel secara acak.
Nonprobability
Sampling
Nonprobability sampling adalah jenis
sampling yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap elemen populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan kata lain, tidak semua elemen
populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi bagian dari sampel.
Nonprobability sampling memiliki
beberapa keunggulan, yaitu:
- Lebih mudah dilakukan daripada probability sampling.
- Lebih hemat biaya daripada probability sampling.
Ada beberapa jenis nonprobability
sampling, yaitu:
Accidental sampling
Accidental sampling adalah jenis
nonprobability sampling yang dilakukan dengan cara mengambil elemen populasi
yang kebetulan ditemui.
Contoh accidental sampling:
Seorang peneliti
ingin mengetahui pendapat masyarakat tentang kebijakan pemerintah. Peneliti
kemudian melakukan wawancara dengan orang-orang yang ditemuinya di jalan.
Quota sampling
Quota sampling adalah jenis
nonprobability sampling yang dilakukan dengan cara menetapkan kuota untuk
setiap kelompok dalam populasi.
Contoh quota sampling:
Seorang peneliti
ingin mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap produknya berdasarkan
usia. Peneliti menetapkan kuota 50 orang untuk pelanggan berusia di bawah 30
tahun dan 50 orang untuk pelanggan berusia di atas 30 tahun. Peneliti kemudian
mencari pelanggan yang berusia di bawah 30 tahun dan berusia di atas 30 tahun
secara kebetulan.
Purposive sampling
Purposive sampling adalah jenis
nonprobability sampling yang dilakukan dengan cara memilih elemen populasi yang
memiliki karakteristik tertentu.
Contoh purposive sampling:
Seorang peneliti
ingin mengetahui pendapat ahli tentang kebijakan pemerintah. Peneliti kemudian
memilih ahli yang memiliki kompetensi di bidang kebijakan pemerintah.
Snowball sampling
Snowball sampling adalah jenis
nonprobability sampling yang dilakukan dengan cara meminta setiap anggota
sampel untuk merekomendasikan anggota sampel lainnya.
Contoh snowball sampling:
Seorang peneliti
ingin mengetahui pendapat masyarakat tentang suatu produk. Peneliti kemudian
memulai penelitian dengan mewawancarai beberapa orang. Orang-orang yang
diwawancarai tersebut kemudian diminta untuk merekomendasikan orang lain yang
dapat diwawancarai.
Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah jenis
nonprobability sampling yang dilakukan dengan cara mengambil semua elemen
populasi.
Contoh sampling jenuh:
Seorang peneliti
ingin mengetahui pendapat semua karyawan di sebuah perusahaan tentang kebijakan
perusahaan. Peneliti kemudian melakukan wawancara dengan semua karyawan di
perusahaan tersebut.
Kesimpulan
Pemilihan jenis sampling yang tepat tergantung pada tujuan penelitian dan ketersediaan sumber daya. Probability sampling lebih tepat digunakan untuk penelitian yang membutuhkan hasil yang akurat. Sementara itu, nonprobability sampling lebih tepat digunakan untuk penelitian yang membutuhkan hasil yang cepat dan hemat biaya.
Posting Komentar untuk "Probability Sampling vs Nonprobability Sampling: Mana yang Lebih Tepat?"